Rabu, 28 Juni 2017

daun kelor untuk diabetes

Daun Kelor Untuk Diabetes


Berikut ini berbagai khasiat daun kelor untuk diabetes, menstabilkan gula darah penderita kencing manis, glaukoma, katarak, pembengkakan limpa, hepatitis, sakit kuning, dll.


Nama lain daun kelor:
Nama lain:
– Merunggai
– Kelor : Jawa, Sunda, Bali, Lampung
– Kerol : Buru
– Marangghi / Mronggih : Madura
– Moltong : Flores
– Kelo : Gorontalo
– Keloro : Bugis
– Kawano : Sumba
– Ongge : Bima
– Marungge : Kupang
– Hau fo : Timor-timor
– Di Flores, sayur daun marungge terkadang dijuluki sayur 5 menit karena hanya diperlukan waktu lima menit untuk merebus sayur daun marungge.

Kelor Sejuta Khasiat


Dua tahun silam, Hartadi memang begitu gering. Jika berjalan ia merasa tak seimbang, tubuh miring, dan kerap jatuh. Bobot tubuh melorot tajam, 86 kg menjadi 60 kg, hanya dalam sebulan. “Saya tinggal kulit pembalut tulang,” kata ayah tiga anak itu. Semula dokter menduga, Hartadi mengalami gangguan saraf. Namun, tes darah menyibak biang kerok itu semua adalah kadar gula darah yang membubung: 600 mg/dl; kadar normal kurang dari 200 mg/dl.
Ahli medis geleng-geleng kepala melihat hasil tes itu. Ia heran, kadar gula darah yang menjulang, tetapi Hartadi tak pingsan. Mendengar diagnosis itu keluarga pasrah. Namun, Hendrik Christianto – anak sulung Hartadi – yang bekerja di Kabupaten Mimika, Papua, enggan menerima suratan itu. Ia mengirimkan empat botol berisi masing-masing 30 kapsul daun kelor kepada ayahnya di Karawang, Provinsi Jawa Barat. Hendrik terinspirasi seorang kenalan warga Mimika yang juga mengidap diabetes mellitus. Banyak bahan pangan yang mesti ia hindari jika hendak selamat.

Konsumsi Daun Kelor Awal Kesembuhan Diabetes

Penderita itu akhirnya menyantap sayur daun kelor Moringa oleifera hampir saban hari. Tanpa ia sadari, itulah jalan kesembuhan baginya. Bersandar pada kasus di Mimika Hartadi rutin menelan tiga kapsul dua kali sehari sebelum makan pada pertengahan 2010. Dua pekan kemudian ia merasakan perubahan: jalan relatif seimbang dan saat malam frekuensi berkemih turun drastis menjadi 10 kali – biasanya 20 kali per malam. Perkembangan itu sejalah dengan turunnya kadar gula darah menjadi 520 mg/dl.

Daun Kelor Sebagai Obat Diabetes

Hasil tes darah itu sangat menggembirakan Hartadi. Itulah sebabnya ia disiplin mengonsumsi kapsul daun kelor. Makin hari, kadar gula darah pria 59 tahun itu kian turun. Pengecekan terakhir pada 2 Juni 2011 menunjukkan kadar gula darah normal, 145 mg/dl. Kini tubuh Hartadi kembali padat berisi dan segar bugar. Meski begitu ia tetap mengonsumsi kapsul daun tanaman anggota famili Moringaceae itu. Dosis berkurang, hanya dua kapsul per hari.
Kelor terbukti tokcer mengatasi diabetes mellitus. Bukti empiris itu sejalan dengan hasil penelitian Jaiswal Dolly. Periset dari Departemen Kimia Universitas Allahabad, India, itu membuktikan ekstrak kelor lebih efektif menurunkan kadar gula darah daripada Glipizide, obat yang biasa direkomendasikan dokter untuk mengatasi kencing manis. Dalam riset tikus diabetes mellitus itu semula berkadar gula darah 300 mg/dl. Namun, setelah mengonsumsi 300 mg ekstrak daun kelor, kadar gula darah puasa 90 mg/dl pada hari ke-21.
kapsul-klor-ekstrak-daun-kelor

Daun Kelor Menstabilkan Gula Darah Penderita Diabetes

Maria Sumartini merasa bagai tanpa tulang, mudah letih. Membereskan pekerjaan rumah sebentar saja, ia cepat lelah. Oleh karena itu ia lebih sering duduk beristirahat daripada mengerjakan pekerjaan rumah. ‘Pekerjaan rumah memang tetap bisa diselesaikan, tapi jika rasa capai datang, mau tidak mau harus menghentikan kegiatan dan beristirahat,’ kata Sumartini.
Keadaan dua tahun lalu itu mendorong Sumartini memeriksakan diri ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Airmadidi, Manado, Sulawesi Utara. Biang keladi mudah lemasnya tubuh perempuan yang saat itu berusia 59 tahun akhirnya terkuak. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Maria Sumartini positif diabetes mellitus. Kadar gula darah 384 mg/ml; kadar gula sewaktu normal, 120 mg/dl.
Daun kelor dan kadar gula darah
Menurut dokter di Rumahsakit Pusat Pertamina Jakarta, dr Asep Saepul Rohmat SpPD, diabetes mellitus terjadi karena adanya kenaikan gula darah dalam pankreas. Kenaikan itu akibat gangguan metabolisme secara kronis produksi insulin dalam pankreas yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. ‘Insulin diproduksi tubuh sesuai kebutuhan dan asupan makanan,’ kata dr Asep.
Insulin berguna untuk memasukkan kadar gula darah ke dalam sel tubuh. Penderita diabetes mellitus biasanya mengalami proses produksi insulin yang berkurang dan fungsi insulin yang menurun. Untuk mengatasi diabetes mellitus, dokter di Puskesmas pun memberikan 2 jenis obat. Sumartini mengonsumsi obat itu 3 kali setiap hari. Hasilnya kadar gula darah Sumartini memang turun menjadi 260 mg/dl sebulan kemudian.
Meski demikian, ia tetap rutin mengonsumsi obat dari dokter, memeriksa kadar gula darah 30 hari berselang, dan hasilnya tetap, kadar gula darah di atas normal. Itulah sebabnya ia memenuhi saran anak pertamanya di Timika, Provinsi Papua, untuk mengonsumsi rebusan daun kelor. Pada awal 2010 Maria Sumartini mulai merebus segenggam daun kelor dalam 3 gelas air hingga mendidih, dan tersisa 1 gelas. Air rebusan daun Moringa oleifera itu ia minum sekaligus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari.
Sepekan pertama mengonsumsi, ia lebih bugar. Lelah dan lemas menghilang. ‘Tubuh terasa enteng dan segar,’ kata Sumartini. Sebulan rutin minum rebusan daun kelor, hasilnya menggembirakan. Kadar gula darah Sumartini turun menjadi 195 ml/dl. Pada bulan-bulan berikutnya ia tak lagi merebus daun anggota famili Moringaceae itu, tapi mengonsumsi 2 kapsul ekstraksi daun 3 kali sehari.
Maria Sumartini rutin memeriksakan kadar gula darah setiap bulan. Pengecekan terakhir pada pertengahan Januari 2011, kadar gula Sumartini 145 mg/dl. Selama ia disiplin mengonsumsi kapsul daun kelor, kadar gula darahnya selalu di bawah 200 ml/dl. Perempuan 62 tahun itu memang menjalankan gaya hidup sehat seperti meninggalkan kebiasaan menyeruput segelas teh manis dengan gula biasa. Ia selalu menggunakan gula khusus bagi penderita kencing manis.
Teh K-Lor herbal teh celup daun kelor
Setara glibenklamid
Sumartini kini merasa fit sehingga dapat mengunjungi sanak-saudaranya di berbagai daerah hingga ke Papua.
Bagaimana cara kerja daun kelor dalam membantu menormalkan kadar gula? Para herbalis jarang meresepkan kelor kepada para pasien penderita diabetes.
Herbalis di Depok, Jawa Barat, Mahendra, lebih sering meresepkan brotowali, ciplukan, mimba, dan sambiloto untuk mengatasi penyakit itu. Menurut Mahendra kelor bisa membantu penyembuhan radang sendi dan nafsu makan.
Produsen herbal di Malang, Jawa Timur, Muslihudin, mengatakan daun kelor mengandung nutrisi lengkap yang tidak dimiliki oleh tanaman lainnya. ‘Selain untuk menjaga kesehatan, banyak penelitian di India yang membuktikan khasiat kelor sebagai antidiabetes,’ kata Muslihudin. Peneliti di Jhunjhunwala College, Mumbai, India, Dr Daoo Jayeshree, membuktikan daun kelor memberikan efek signifikan untuk mengatasi diabetes mellitus.
Ia menginduksi tikus dengan 45 mg intraperitoneal tunggal sereptozotocin per kg bobot badan sehingga mengidap diabetes. Kemudian Jayeshree memberikan 300 mg ekstrak daun kelor per kg bobot badan selama 35 hari secara oral. Hasilnya ekstrak daun kelor sebanding dengan pemberian 5 mg glibenklamid per kg bobot badan. Glibenklamid berfungsi meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. (Endah Kurnia Wirawati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buah Untuk Penderita Diabetes Yang Aman

Buah Untuk Penderita Diabetes Yang Aman Diabetes merupakan sebuah penyakit metabolik, dimana penderitanya memiliki kadar gula yang...