Rabu, 28 Juni 2017

Buah Untuk Penderita Diabetes Yang Aman

Buah Untuk Penderita Diabetes Yang Aman
Diabetes merupakan sebuah penyakit metabolik, dimana penderitanya memiliki kadar gula yang cukup tinggi yang disebabkan karena produksi insulin yang kurang memadai atau karena sel-sel dalam tubuh tidak respon terhadap insulin, atau bisa juga karena gabungan kedua faktor tersebut, yang mengakibatkan penderita sering buang air kecil, sering merasa lapar dan juga haus.
ads
Ketika seseorang mengalami gangguan diabetes, maka ia akan menemukan berbagai masalah pada makanan maupun minuman yang dikonsumsinya. Ia harus cermat dan selektif dalam memilih setiap jenis makanan dan buah-buahan yang nantinya akan membantu menstabilkan kembali gula darahnya, atau setidaknya tidak menambah kadar gula darah dalam tubuhnya.
Makan makanan yang sehat adalah cara yang efektif untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap seimbang dan terkendali, khusus bagi penderita diabetes ini berarti ia diharuskan makan makanan yang rendah gula, garam dan lemak. Nah salah satu cara menjaga agar gula tidak naik adalah konsumsi buah untuk penderita diabetes yang aman.
Adapun beberapa jenis makanan yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi penderita diabetes antara lain :
  • Gandum, misalnya tepung gandum, sereal gandum, roti gandum
  • Beras merah
  • Ubi jalar
  • Jagung
Berikut ini beberapa jenis buah-buahan yang aman dikonsumsi penderita diabetes, diantaranya :

1. Kiwi

Kiwi adalah buah untuk diabetes yang cukup aman di konsumsi. Beberapa alasan mengapa buah ini aman dikonsumsi penderita diabetes adalah :
  • Kiwi mengandung fruktosa dan serat yang mudah dicerna oleh tubuh, serta memiliki kandungan glikemik yang rendah, sehingga tidak akan meningkatkan kadar gula dalam darah.
  • Kandungan insitol dalam buah kiwi dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah, sehingga dapat meningkatkan kinerja insulin untuk menyerap glukosa dan mengurangi kadar gula yang mengalir dalam darah.
  • Kandungan rendah lemak pada buah kiwi dapat membantu kenaikan berat badan penderita diabetes.
  • Kandunganfitonutrient dalam buah kiwi dapat membantu memberikan perlindungan terhadap DNA dari bahaya kerusakan oksigen dalam tubuh.
  • Kandungan vitamin A dan C dalam buah kiwi akan sangat membantu dalam proses penyembuhan diabetes.

2. Plum

plumBuah ini dapat membantu mengubah pati menjadi energi serta menjaga gula darah dalam tubuh tetap normal karena kandungan glikemik dalam buah plum yang rendah. Buah plum adalah jenis buah untuk diabetes yang sangat aman. Buah ini juga dapat mengurangi frekuaensi sering buang air kecil pada penderita diabetes.
Kandungan Plum
  • Kalori 46.0(193 kJ), 2% DV
    • Kalori dari karbohidrat 41.3 (173 kJ)
    • Kalori dari lemak 2.3(9.6 kJ)
    • Kalori dari protein 2.4(10.0 kJ)
Nah kalori dari buah ini juga sangat kecil, per 1000 gram hanya memenuhi 2 % dari kebutuhan harian tubuh. Buah Plum adalah jenis buah untuk diabetes yang aman karena index glikemik yang rendah.

3. Apel

Kandungan indeks glikemik yang rendah pada buah ini sangat baik bagi penderita diabetes untuk mengurangi kadar gula dalam darah.
Kandungan pektin dalam apel dapat membantu mengendalikan gula darah dan fungsi usus, selain itu anti inflamasi yang ada dalam buah ini memungkinkan pemulihan kesehatan si penderita lebih cepat.

4. Aprikot

buah aprikot
  • Karena memiliki indeks glikemik yang rendah, memungkinkan buah ini untuk dapat membantu mengontrol dan mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
  • Kandungan serat pada buah ini dapat membantu mengontrol pelepasan gula dalam aliran darah, serta dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk merespon insulin, yang natinya akan membantu mengontrol gula darah.
  • Kandungan vitamin E pada aprikot berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh
Buah aprikot adalah salah satu jenis buah yang dapat dimanfaatkan oleh para penderita diabetes karena dapat membantu mengontrol gula darah.

5. Pisang

  • Kandungan dan mineral dalam pisang sangat membantu mengontrol tekanan darah
  • Pisang dapat membantu memenuhi kebutuhan karbohidrat bagi penderita diabetes.
  • Pisang memiliki kandungan indeks glikemik yang rendah, yang akan membantu menurunkan kadar gula dalam darah penderita diabetes.
ads

6. Buah Berry

  • Beberapa jenis buah berry seperti strawberry, blackberry, raspberry, cranberry, boysenberry serta blueberry memiliki kandungan lebih dari 85% air di dalamnya, sehingga sangat baik dikonsumsi untuk membantu menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, serta membantu mengelola kadar gula dalam darah.
  • Selain itu kandungan folat dan vitamin B dapat membantu menjaga kesuburan rambut serta dapat membantu mengatasi gannguan kardiovaskular.
  • Dan antioksidan dalam buah berry dipercaya mampu mengobati sejenis penyakit arthristis, masalah penglihatan (seperti katarak), serta berkurangnya daya ingat terutama pada lansia.

7. Nanas

Buah yang memiliki kandungan nutrisi karbohidrat, vitamin C, dan kalsium ini ternyata juga mampu bermanfaat bagi penderita diabetes. Nutrisi yang ditemukan dalam buah nanas merupakan bagian dari diet sehat bagi penderita diabetes.
Selain itu nanas juga tidak memiliki kandungan kolesterol, lemak, serta lemak jenuh. Dengan mengkonsumsi buah ini sekitar 15 gr perhari merupakan suatu diet yang sehat bagi penderita diabetes.

8. Belimbing

  • Kandungan kalori dan lemak pada buah ini sangat rendah, sehingga sangat aman dikonsumsi penderita diabetes.
  • Buah belimbing merupakan salah satu buah yang mengandung banyak serat yang mampu menyera glukosa, menunda penyebaran glukosa, serta dapat menunda pelepasan glukosa dari pati. Sehingga dapat membantu menurunkan gula darah. Akan tetapi bagi pasien komplikasi nefropati, sebaiknya menghindari buah belimbing.

9. Anggur

  • Anggur memiliki kandungan fruktosa yang yang dapat menyerap glukosa dengan cepat.
  • Kandungan serat dalam buah anggur dapat dijadikan sebagai diet sehat bagi penderita diabetes.
  • Kandungan beta karoten, vitamin, antioksidan, polifenol serta kalium dalam anggur dipercaya dapat memperlambat perkembangan diabetes type 1 dan dapat membantu mengurangi tekanan darah serta mencegah terjadinya resistensi insulin pada penderita diabetes type 2.

10. Mangga

  • Kandungan polifenol dalam buah ini mampu menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.
  • Antioksidan dalam buah mangga dapat membantu meningkatkan sistem metabolisme tubuh bagi penderita diabetes.
  • Selain itu, mangga juga memiliki kandungan vitamin A, C, serta B6 dan serat yang sangat baik dikonsumsi penderita diabetes.

11. Jeruk

  • Jeruk mengandung zat aktif yang dinamakan naringenin, yaitu semacam antioksidan yang dapat membantu mempertahankan berat ideal serta dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Zat ini biasanya terdapat pada kulit jeruk yang mengakibatkan rasanya pahit. Naringenin juga dipercaya dapat membantu proses pembakaran lemak di hati, serta dapat menurunkan rosiglitazone dan fenofibratepada terapi diabetes.
  • Kandungan lain pada buah ini adalah karbohidrat, serta zat gula baik glukosa, sukrosa, maupun fruktosa.

12. Pir

  • Kandungan antosianin dan antioksidan dalam buah pir dapat membantu mengurangi resisttensi insulin pada penderita diabetes.
  • Buah pir juga banyak memiliki kandungan serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan membantu kelancaran sistem metabolisme dalam tubuh.

13. Pepaya

  • Kadar glukosa dalam buah pepaya sangat rendah, sehingga aman dikonsumsi penderita diabetes.
  • Antioksidan dalam buah ini mampu mencegah terjadinya kerusakan sel-sel dalam tubuh.
  • Kandungan serat dalam buah ini juga dapat dijadikan acuan diet sehat bagi penderita diabetes.

14. Cherry

  • Kandungan antosianin pada buah cherry mampu meningkatkan insulin yang membantu mengontrol kadar gula dalam darah.
  • Daun buah ceri memiliki kandungan saponin dan flavonoid yang dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah serta membantu memperbaiki sel-sel tubuh yang mampu mensekresikan insulin.
Sponsors Link

15. Semangka

  • Semangka memiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang rendah
  • Semangka mengandung gula alami (fruktosa)
  • Vitamin A dan C dalam buah semangka mampu berperan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk perbaikan sel-sel tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, mampu melawan radikal bebas, serta baik untuk kesehatan mata.
  • Vitamin B1 dan B6 pada buah ini dapat melengkapi energi dalam tubuh.
  • Kandungan magnesium dan potasium dalam semangka dapat membantu melancarkan peredaran darah.
  • Kandungan lycopene dalam buah ini dapat membantu menjaga tubuh dari serangan penyakit jantungserta penyakit lainnya.

16. Buah persik

  • Buah persik atau buah peach mengandung senyawa fenolik yang mampu mengatasi obesitas yang dapat mengakibatkan serangan jantung dan diabetes mellitus.
  • Buah ini mengandung senyawa fenol anthocyanins, clorogenic acids, quercetin derivative yang berfungsi mampu bekerja pada sel lemak dan pembuluh darah.
  • Kandungan anti inflamasi dan kandungan diabetik dapat membantu menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh.

17. Melon

  • Kandungan kalium pada buah melon dapat membantu menurunkan tekanan darah yang mengakibatkan resistensi insulin.
  • Kandungan zat tembaga pada buah ini dapat membantu memperbaiki sel-sel jaringan pada pankreas yang akan menyuplai kebutuhan insulin untuk mengontrol gula darah.
  • Vitamin B dan C yang ada pada buah melon memiliki efek untuk menghindari terjadinya komplikasi pada penderita diabetes.

18. Buah ara / buah tin

  • Kandungan pektin (serat larut) dalam buah tin bermanfaat untuk membantu membersihkan kolesterol dalam tubuh.
  • Buah ara mengandung kalium yang tinggi serta sodium yang rendah, yang sangat ampuh mencegah gangguan hipertensi dan mengontrol gula darah.
  • Kandungan lendir pada buah ara sangat baik untuk gangguan tenggorokan.
  • Selain itu buah ara juga banyak mengandung kalsium yang sangat baik untuk pembentukan tulang
  • Kandungan omega 3, omega 6 dan fenol pada buah ara yang dikeringkan dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner.

19. Tomat

  • Karbohidrat dalam buah tomat dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah serta dapat membantu asupan kalori sehingga dapat menurunkan berat badan penderita diabetes.
  • Kandungan licopene dalam tomat dapat membantu mengurangi proses kerusakan membran sel dalam darah serta membantu mencegah kerusakan sistem imune dalam tubuh.
  • Kandungan fitonutrien dalam tomat membantu penyumbatan pembuluh darah.
  • Vitamin C dan E dapat meminimalkan kerusakan sel tubuh akibat oksidasi.
  • Vitamin K, fosfor dan tembaga dalam tomat dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang.
  • Vitamin B1, B2 & B6, membantu meningkatkan kesehatan jantung
  • Kandungan molybdenum dapat membantu dalam proses produksi enzim
  • Kromium dan mangan dalam buah ini dapat membantu keseimbangan gula darah
  • Kandungan proteinnya dapat membatu dalam proses pembangunan otot dalam tubuh.
Tomat juga merupakan salah satu cara menjaga kesehatan mata melalui konsumsi buah / sayur.

20. Buah Naga

  • Manfaat buah naga telah teruji untuk penderita diabetes karena kandungan gula yang sangat rendah pada buah ini.
  • Kandungan lain dalam buah naga penuh nutrisi yang dapat membantu tubuh memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh penderita diabetes yang aman.
  • Buah naga sangat baik untuk berbagai penyakit dan sangat aman dikonsumsi.
Umumnya hampir semua buah baik untuk penderita diabetes, hanya saja banyak yang salah beranggapan bahwa semakin manis buah semakin berbahaya untuk diabetes. Namun sebenarnya manis di buah sangat alami dan mudah dicerna dalam tubuh jadi aman untuk diabetes. Kecuali pemanis buatan yang berbahaya untuk penderita diabetes.

Makanan Terbaik untuk Penderita Diabetes


Penderita diabetes atau kencing manis dituntut untuk bisa mengatur pola makannya sebaik mungkin, baik dari segi jumlah, jadwal, maupun jenis makanannya. Kurangnya jumlah insulin maupun terjadinya resistensi insulin membuat penderitanya harus berhati-hati menjaga agar kadar gula atau glukosa dalam darah mereka tidak melonjak.
Sponsored Links
Pasalnya, kadar glukosa yang tinggi setelah makan dapat memicu timbulnya komplikasi makrovaskuler seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah. Namun, risiko tersebut dapat diturunkan jika penderita diabetes tetap konsisten menjalani gaya hidup sehat.
Mereka perlu memilih makanan yang memiliki daftar indeks glikemik rendah dan menyediakan nutrisi penting seperti kalsium, potasium, serat, magnesium, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Makanan tersebut juga tidak boleh meningkatkan kadar gula darah secara signifikan, mampu membakar lemak, mengurangi inflamasi, dan memiliki manfaat kesehatan lainnya.

Makanan yang Disarankan untuk Penderita Diabetes

Berikut ini adalah daftar pilihan makanan terbaik yang disarankan untuk penderita diabetes:

Cokelat hitam

Cokelat kaya akan flavanoid yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resistensi insulin, mempercepat pengolahan glukosa darah, dan mengurangi keinginan untuk makan berlebih. Namun, tidak semua cokelat memiliki tingkat khasiat yang sama.
Cokelat hitam adalah jenis cokelat yang mengandung lebih banyak cocoa dan lebih sedikit susu daripada jenis cokelat lainnya.
Salah satu penelitian dari University of Copenhagen tahun 2008 menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi cokelat hitam akan memiliki keinginan yang lebih rendah untuk makan makanan manis, asin, atau berlemak dibandingkan mereka yang mengonsumsi cokelat susu. Kandungan flavanoid cokelat susu sendiri memang lebih rendah dibandingkan cokelat htam, sedangkan gula serta lemaknya lebih banyak.
Cokelat hitam bahkan dapat mengurangi jumlah pizza yang dikonsumsi relawan di hari yang sama hingga 15%. Kandungan flavanoid dalam cokelat juga dapat menurunkan risiko terkena kanker, mengontrol tekanan darah, dan mengurangi risiko terkena serangan jantung hingga 2% selama 5 tahun.

Brokoli

Studi oleh Warwick University yang dimuat dalam jurnal “Diabetes” melaporkan bahwa brokoli mengandung senyawa sulforaphane yang mampu memperbaiki dan melindungi melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan kardiovaskular akibat diabetes.
Sulforaphane juga memicu proses anti inflamasi, mengontrol kadar glukosa darah, meningkatkan mekanisme detoksifikasi alami dalam tubuh, serta meningkatkan produksi enzim yang mengendalikan senyawa kimia berbahaya penyebab kanker. Brokoli pun mengandung kromium yang membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.

Blueberry

Blueberry mengandung baik serat tak larut yang menghilangkan lemak dari tubuh, maupun serat larut yang diolah lebih lama dalam tubuh dan mengendalikan kadar gula darah. Penelitian yang dilakukan USDA menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi 2 ½ gelas jus bluberry liar setiap hari selama 12 minggu dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah, mengatasi depresi, dan meningkatkan daya ingatnya.
Hal ini dikarenakan bluberry mengandung antosianin, senyawa kimia alami yang mengecilkan sel lemak dan menstimulasi produksi adiponektin, hormon yang mengatur kadar glukosa darah. Meningkatkan kadar adiponektin dapat menjaga kadar gula darah tetap rendah dan meningkatkan sensitifitas tubuh terhadap insulin.
American Diabetes Association (ADA) bahkan menyebut blueberry sebagai “Diabetes superfood” karena manfaatnya bagi kesehatan.

Oatmeal (cereal oat)

Pemilihan sumber karbohidrat sangat penting bagi penderita diabetes karena berpengaruh besar pada kadar gula darah. ADA merekomendasikan gandum utuh seperti oatmeal yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat larut tinggi. Serat ini lebih lambat dicerna oleh tubuh sehingga kadar glukosa darah lebih terkontrol.
Oatmeal juga kaya akan magnesium yang membantu tubuh memanfaatkan glukosa dan mensekresi insulin dengan baik. Percobaan yang dilakukan selama delapan tahun menunjukkan penurunan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 19% pada wanita yang melakukan diet kaya magnesium, dan 31% pada wanita yang rajin mengonsumsi gandum utuh. Oatmeal juga dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung yang merupakan salah satu komplikasi diabetes.
oat jenis steel-cut
Steel-cut oats. [Image by Ragesoss, via wikipedia commons]
Salah satu jenis oatmeal yang disarankan adalah steel cut oats, yakni bulir oat utuh yang dipotong-potong menjadi bagian kecil. Oat jenis ini memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan oatmeal instan. Steel cut oats juga mengalami pemrosesan paling rendah sehingga membutuhkan waktu lebih lama saat dimasak.

Ikan

Tak hanya kaya akan protein yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama, ikan juga mengandung asam lemak omega-3 yang membantu meredakan peradangan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar asam lemak omega-3 tertinggi di dalam darahnya akan mengalami inflamasi lebih rendah. Inflamasi dalam tingkat parah dapat memperburuk diabetes dan menyebabkan masalah berat badan.
Menyertakan ikan dalam diet Anda juga membantu mengurangi risiko terkena berbagai penyakit, terutama stroke, yang merupakan salah satu komplikasi diabetes. Berdasarkan penelitian dari Emory University 2010 lalu, orang-orang yang makan ikan panggang atau kukus akan memiliki risiko terkena stroke lebih rendah hingga 3%.
Namun, ikan goreng, ikan cepat saji, dan seafood lain yang digoreng justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang sama.

Minyak zaitun (olive oil)

Salah satu penelitian di Spanyol yang diterbitkan di jurnal “Diabetes Care” menunjukkan bahwa diet ala Mediterania yang menyertakan minyak zaitun dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga hampir 50% dibandingkan diet rendah lemak. Diet dengan minyak zaitun mampu mencegah resistensi insulin, penimbunan lemak perut, dan penurunan adiponektin.
ADA menyarankan agar penderita diabetes menggunakan minyak zaitun untuk menggantikan lemak tak sehat yang berasal dari mentega, margarin, dan lemak babi. Minyak zaitun juga kaya antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta mencegah terjadinya penyakit jantung.
Terkait: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Zaitun (Olive) untuk Kesehatan

Sekam psyllium

Psyllium merupakan tumbuh-tumbuhan kaya serat yang berasal dari India. Kulit ari atau sekam-nya yang mengandung serat larut air sering digunakan untuk mengobati sembelit dan menurunkan berat badan. Namun tak hanya itu, sekam psyllium juga dapat mengontrol kadar glukosa darah para penderita diabetes.
psyllium
Sekam vs biji Psyllium.
Image by mobsea.com
Salah satu tinjauan dari University of California, San Diego, 2010, yang diterbitkan dalam “Annals of Pharmacotherapy” membenarkan manfaat ini. Mereka yang mengonsumsi psyllium sebelum makan akan mengalami kenaikan kadar gula darah setelah makan sebanyak 2% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak.
Sponsored Links
Namun, para peneliti menyarankan agar penderita menunggu setidaknya 4 jam setelah makan psyllium sebelum minum obat-obatan lain, karena psyllium dapat menghalangi penyerapan obat tersebut.

Kacang cannellini

Hampir semua kacang-kacangan memiliki indeks glikemik rendah serta kaya akan serat dan protein yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Namun, kacang cannellini yang sering digunakan dalam berbagai masakan Italia memiliki indeks glikemik yang paling rendah.
Dalam penelitian yang dilakukan di University of Toronto, 2012, sebanyak 121 penderita diabetes tipe 2 melakukan diet sehat dengan mengonsumsi kacang-kacangan atau gandum utuh setiap hari. Tiga bulan kemudian, mereka yang mengonsumsi kacang-kacangan mengalami penurunan tingkat A1c (kadar gula darah rata-rata) hampir 2 kali dibandingkan mereka yang mengonsumsi gandum utuh.
makanan untuk diabetes
Bayam mengandung banyak mineral penting bagi penderita diabetes

Bayam

Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari satu porsi bayam dalam sehari dan sayuran berdaun hijau lainnya mengalami penurunan risiko hingga 14% dibandingkan mereka yang hanya makan ½ porsi per hari.
Pasalnya, sayuran berdaun hijau kaya akan vitamin K serta mineral magnesium, folat, fosfor, potasium, dan seng. Bayam juga mengandung senyawa lutein, zeaxanthin, dan berbagai flavonoid lainnya.

Ubi jalar

Salah satu analisis menemukan bahwa ubi jalar mampu mengurangi HbA1c sebanyak 0,3 hingga 0,57% dan mempercepat pemrosesan glukosa darah sebanyak 10 hingga 15 poin.
Ubi jalar juga mengandung antosianin yang merupakan pigmen alami yang memberinya warna oranye gelap. Senyawa yang termasuk antioksidan ini bermanfaat sebagai zat anti peradangan, anti viral, dan anti mikroba. Ubi jalar juga kaya akan vitamin A dan serat. Gunakan ubi jalar sebagai pengganti kentang karena memiliki indeks glukosa lebih rendah.

Kacang kenari (walnut)

Walnut atau kacang kenari mengandung asam lemak tak jenuh bernama alfa-linolenik yang dapat menurunkan peradangan. Kandungan serat, L-arginin, omega-3, vitamin E, dan senyawa fitokimia yang ditemukan dalam walnut dan kacang-kacangan lain membuat mereka berfungsi sebagai zat antioksidan, antikanker, antiviral, dan anti kolesterol tinggi. Khasiat ini dapat mencegah perkembangan kondisi kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Penelitian dari Yale University yang diterbitkan dalam jurnal “Diabetes Care”, 2009, menunjukkan bahwa konsumsi walnut sebanyak 56 gram selama 8 minggu dapat memberbaiki fungsi pembuluh darah yang rusak akibat diabetes. Sedangkan penelitian lain dari Australia melaporkan bahwa pasien yang mengonsumsi 30 gram walnut dalam satu tahun mengalami penurunan kadar gula darah puasa lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak.

Kinoa

Kinoa atau sering disebut juga dengan quinoa adalah makanan pokok yang sering digunakan oleh suku Inca. Rasanya mirip seperti gandum, namun kekerabatannya lebih dekat dengan bayam dibandingkan padi. Berbeda dengan sebagian besar gandum, kinoa merupakan sumber protein lengkap yang jumlahnya mencapai 14 gram per ½ cangkir, termasuk sembilan asam amino esensial.
Salah satunya adalah lisin, yang berfungsi menyerap seluruh kalsium pembakar lemak dan membantu menurunkan kolesterol. Kinoa juga merupakan salah satu sumber serat terkaya, mengandung 2,6 gr per ½ cangkir yang membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Kayu manis

Salah satu studi dalam jurnal “Diabetes Care” menyebutkan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi satu gram kayu manis atau lebih secara rutin setiap hari dapat menurunkan kadar gula puasanya sebesar 30% dibandingkan mereka yang tidak. Kayu manis juga membantu menurunkan trigliserida, kolesterol LDL, dan total kolesterol sebanyak 25%.
Hal ini dikarenakan kayu manis kaya akan kromium, mineral yang meningkatkan efek insulin. Kayu manis juga mengandung polifenol, antioksidan pelawan radikal bebas dan mampu menurunkan inflamasi, sehingga menjaga Anda dari diabetes dan penyakit jantung.
collard greens untuk diabetes
Collard greens

Collard greens

Sayuran berdaun hijau gelap seperti collard greens (sejenis sawi) mengandung vitamin C yang berlimpah. Vitamin ini dapat menurunkan kortisol di dalam tubuh dan mengurangi peradangan. Collard greens dan sayuran kubis-kubisan lain seperti kale dan kembang kol juga merupakan sumber asam alfa-lipoic (ALA), mikronutrien yang membantu mengatasi stres.
ALA dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan menguatkan pembuluh yang rusak akibat diabetes.

Kunyit

Kunyit telah digunakan untuk menjaga kesehatan masyarakat India selama sekitar 5 ribu tahun. Untuk mencegah lonjakan gula darah setelah mengonsumsi nasi putih dan roti tepung yang sering dipakai dalam diet tradisional India, mereka menyertakan kunyit yang mengandung zat aktif Curcumin.
Curcumin diyakini dapat mengatur metabolisme lemak dalam tubuh. Curcumin bekerja pada sel lemak, sel pankreas, sel ginjal, dan sel otot secara langsung dengan meredakan peradangan dan mencegah nekrosis tumor penyebab kanker dan interlukin-6. Para ahli meyakini bahwa kombinasi seluruh faktor ini membuat curcumin mampu mengatasi resistensi insulin, kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi, serta gejala lain terkait obesitas.

Buah-buahan citrus

Buah-buahan citrus seperti grapefruit, jeruk, dan lemon mengandung serat dan vitamin C dalam jumlah tinggi. Buah-buahan ini mengandung gula alami fruktosa yang tidak meningkatkan gula darah secara signifikan setelah dikonsumsi. Fiber yang terkandung di dalamnya juga dapat membantu mengontrol gula darah anda.
Citrus juga mengandung antioksidan antingerin yang membantu mencegah obesitas, mempertahankan berat badan, dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Tomat

Salah satu penelitian di Australia melaporkan bahwa konsumsi jus tomat setiap hari dapat mengurangi risiko penggumpalan darah yang sering terjadi pada penderita diabetes. Penggumpalan darah ini dapat menyebabkan komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya yang dapat mengancam jiwa. Tomat pun kaya akan vitamin C, vitamin E, zat besi, dan antioksidan penting lainnya.
Tomat juga mengandung likopen dan lutein yang melindungi ginjal dan pembuluh darah dari kerusakan akibat diabetes.

Susu dan yogurt rendah lemak

Selain gula, lemak juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh penderita diabetes. Banyak penderita menderita diabetes tipe 2 karena timbunan lemak jahat di tubuh yang menyebabkan tubuh tidak peka terhadap insulin. Oleh karena itu, ADA menyarankan konsumsi susu dan yogurt redah lemak untuk memenuhui kebutuhan lemak baik, kalsium, dan vitamin D harian Anda.
Penelitian dari University of Cambridge bahkan menunjukkan bahwa konsumsi yogurt rendah lemak dapat menurunkan risiko terkena diabetes hingga 28% dibandingkan tidak memakannya sama sekali. Peneliti juga meyakini bahwa mikroba di dalam yogurt bermanfaat untuk mengurangi peradangan yang sering dialami penderita diabetes.

daun kelor untuk diabetes

Daun Kelor Untuk Diabetes


Berikut ini berbagai khasiat daun kelor untuk diabetes, menstabilkan gula darah penderita kencing manis, glaukoma, katarak, pembengkakan limpa, hepatitis, sakit kuning, dll.


Nama lain daun kelor:
Nama lain:
– Merunggai
– Kelor : Jawa, Sunda, Bali, Lampung
– Kerol : Buru
– Marangghi / Mronggih : Madura
– Moltong : Flores
– Kelo : Gorontalo
– Keloro : Bugis
– Kawano : Sumba
– Ongge : Bima
– Marungge : Kupang
– Hau fo : Timor-timor
– Di Flores, sayur daun marungge terkadang dijuluki sayur 5 menit karena hanya diperlukan waktu lima menit untuk merebus sayur daun marungge.

Kelor Sejuta Khasiat


Dua tahun silam, Hartadi memang begitu gering. Jika berjalan ia merasa tak seimbang, tubuh miring, dan kerap jatuh. Bobot tubuh melorot tajam, 86 kg menjadi 60 kg, hanya dalam sebulan. “Saya tinggal kulit pembalut tulang,” kata ayah tiga anak itu. Semula dokter menduga, Hartadi mengalami gangguan saraf. Namun, tes darah menyibak biang kerok itu semua adalah kadar gula darah yang membubung: 600 mg/dl; kadar normal kurang dari 200 mg/dl.
Ahli medis geleng-geleng kepala melihat hasil tes itu. Ia heran, kadar gula darah yang menjulang, tetapi Hartadi tak pingsan. Mendengar diagnosis itu keluarga pasrah. Namun, Hendrik Christianto – anak sulung Hartadi – yang bekerja di Kabupaten Mimika, Papua, enggan menerima suratan itu. Ia mengirimkan empat botol berisi masing-masing 30 kapsul daun kelor kepada ayahnya di Karawang, Provinsi Jawa Barat. Hendrik terinspirasi seorang kenalan warga Mimika yang juga mengidap diabetes mellitus. Banyak bahan pangan yang mesti ia hindari jika hendak selamat.

Konsumsi Daun Kelor Awal Kesembuhan Diabetes

Penderita itu akhirnya menyantap sayur daun kelor Moringa oleifera hampir saban hari. Tanpa ia sadari, itulah jalan kesembuhan baginya. Bersandar pada kasus di Mimika Hartadi rutin menelan tiga kapsul dua kali sehari sebelum makan pada pertengahan 2010. Dua pekan kemudian ia merasakan perubahan: jalan relatif seimbang dan saat malam frekuensi berkemih turun drastis menjadi 10 kali – biasanya 20 kali per malam. Perkembangan itu sejalah dengan turunnya kadar gula darah menjadi 520 mg/dl.

Daun Kelor Sebagai Obat Diabetes

Hasil tes darah itu sangat menggembirakan Hartadi. Itulah sebabnya ia disiplin mengonsumsi kapsul daun kelor. Makin hari, kadar gula darah pria 59 tahun itu kian turun. Pengecekan terakhir pada 2 Juni 2011 menunjukkan kadar gula darah normal, 145 mg/dl. Kini tubuh Hartadi kembali padat berisi dan segar bugar. Meski begitu ia tetap mengonsumsi kapsul daun tanaman anggota famili Moringaceae itu. Dosis berkurang, hanya dua kapsul per hari.
Kelor terbukti tokcer mengatasi diabetes mellitus. Bukti empiris itu sejalan dengan hasil penelitian Jaiswal Dolly. Periset dari Departemen Kimia Universitas Allahabad, India, itu membuktikan ekstrak kelor lebih efektif menurunkan kadar gula darah daripada Glipizide, obat yang biasa direkomendasikan dokter untuk mengatasi kencing manis. Dalam riset tikus diabetes mellitus itu semula berkadar gula darah 300 mg/dl. Namun, setelah mengonsumsi 300 mg ekstrak daun kelor, kadar gula darah puasa 90 mg/dl pada hari ke-21.
kapsul-klor-ekstrak-daun-kelor

Daun Kelor Menstabilkan Gula Darah Penderita Diabetes

Maria Sumartini merasa bagai tanpa tulang, mudah letih. Membereskan pekerjaan rumah sebentar saja, ia cepat lelah. Oleh karena itu ia lebih sering duduk beristirahat daripada mengerjakan pekerjaan rumah. ‘Pekerjaan rumah memang tetap bisa diselesaikan, tapi jika rasa capai datang, mau tidak mau harus menghentikan kegiatan dan beristirahat,’ kata Sumartini.
Keadaan dua tahun lalu itu mendorong Sumartini memeriksakan diri ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Airmadidi, Manado, Sulawesi Utara. Biang keladi mudah lemasnya tubuh perempuan yang saat itu berusia 59 tahun akhirnya terkuak. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Maria Sumartini positif diabetes mellitus. Kadar gula darah 384 mg/ml; kadar gula sewaktu normal, 120 mg/dl.
Daun kelor dan kadar gula darah
Menurut dokter di Rumahsakit Pusat Pertamina Jakarta, dr Asep Saepul Rohmat SpPD, diabetes mellitus terjadi karena adanya kenaikan gula darah dalam pankreas. Kenaikan itu akibat gangguan metabolisme secara kronis produksi insulin dalam pankreas yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. ‘Insulin diproduksi tubuh sesuai kebutuhan dan asupan makanan,’ kata dr Asep.
Insulin berguna untuk memasukkan kadar gula darah ke dalam sel tubuh. Penderita diabetes mellitus biasanya mengalami proses produksi insulin yang berkurang dan fungsi insulin yang menurun. Untuk mengatasi diabetes mellitus, dokter di Puskesmas pun memberikan 2 jenis obat. Sumartini mengonsumsi obat itu 3 kali setiap hari. Hasilnya kadar gula darah Sumartini memang turun menjadi 260 mg/dl sebulan kemudian.
Meski demikian, ia tetap rutin mengonsumsi obat dari dokter, memeriksa kadar gula darah 30 hari berselang, dan hasilnya tetap, kadar gula darah di atas normal. Itulah sebabnya ia memenuhi saran anak pertamanya di Timika, Provinsi Papua, untuk mengonsumsi rebusan daun kelor. Pada awal 2010 Maria Sumartini mulai merebus segenggam daun kelor dalam 3 gelas air hingga mendidih, dan tersisa 1 gelas. Air rebusan daun Moringa oleifera itu ia minum sekaligus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari.
Sepekan pertama mengonsumsi, ia lebih bugar. Lelah dan lemas menghilang. ‘Tubuh terasa enteng dan segar,’ kata Sumartini. Sebulan rutin minum rebusan daun kelor, hasilnya menggembirakan. Kadar gula darah Sumartini turun menjadi 195 ml/dl. Pada bulan-bulan berikutnya ia tak lagi merebus daun anggota famili Moringaceae itu, tapi mengonsumsi 2 kapsul ekstraksi daun 3 kali sehari.
Maria Sumartini rutin memeriksakan kadar gula darah setiap bulan. Pengecekan terakhir pada pertengahan Januari 2011, kadar gula Sumartini 145 mg/dl. Selama ia disiplin mengonsumsi kapsul daun kelor, kadar gula darahnya selalu di bawah 200 ml/dl. Perempuan 62 tahun itu memang menjalankan gaya hidup sehat seperti meninggalkan kebiasaan menyeruput segelas teh manis dengan gula biasa. Ia selalu menggunakan gula khusus bagi penderita kencing manis.
Teh K-Lor herbal teh celup daun kelor
Setara glibenklamid
Sumartini kini merasa fit sehingga dapat mengunjungi sanak-saudaranya di berbagai daerah hingga ke Papua.
Bagaimana cara kerja daun kelor dalam membantu menormalkan kadar gula? Para herbalis jarang meresepkan kelor kepada para pasien penderita diabetes.
Herbalis di Depok, Jawa Barat, Mahendra, lebih sering meresepkan brotowali, ciplukan, mimba, dan sambiloto untuk mengatasi penyakit itu. Menurut Mahendra kelor bisa membantu penyembuhan radang sendi dan nafsu makan.
Produsen herbal di Malang, Jawa Timur, Muslihudin, mengatakan daun kelor mengandung nutrisi lengkap yang tidak dimiliki oleh tanaman lainnya. ‘Selain untuk menjaga kesehatan, banyak penelitian di India yang membuktikan khasiat kelor sebagai antidiabetes,’ kata Muslihudin. Peneliti di Jhunjhunwala College, Mumbai, India, Dr Daoo Jayeshree, membuktikan daun kelor memberikan efek signifikan untuk mengatasi diabetes mellitus.
Ia menginduksi tikus dengan 45 mg intraperitoneal tunggal sereptozotocin per kg bobot badan sehingga mengidap diabetes. Kemudian Jayeshree memberikan 300 mg ekstrak daun kelor per kg bobot badan selama 35 hari secara oral. Hasilnya ekstrak daun kelor sebanding dengan pemberian 5 mg glibenklamid per kg bobot badan. Glibenklamid berfungsi meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. (Endah Kurnia Wirawati)

Tanaman Obat Diabetes Herbal Alami(Kencing Manis)

Tanaman Obat Diabetes

Banyak yang bertanya “apa obat diabetes yg manjur?”, “apa obat kencing manis secara alami?“, “daun untuk obat diabetes“, “jenis tanaman obat kencing manis“, “obat alami obat diabetes“, “obat herbal daun untuk diabetes“, “obat kencing manis yang mujarab“, “obat tradisional kencing manis“, dan ratusan pertanyaan serupa yang berhubungan dengan penyakit diabetes / kencing manis / kencing gula.
Pada laman Kompas disebutkan, dari sekitar 30.000 jenis tumbuhan, sekitar 7000 tanaman di Indonesia yang berkhasiat obat. Dari 7000 tersebut, baru sekitar 1000 jenis yang dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi dan obat tradisional.

“Banyak tanaman herbal yang sebenarnya bisa menjadi bahan baku obat modern. Sayangnya, kita belum memanfaatkannya secara maksimal,” kata Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan RI, Indah Yuning Prapti seperti yang dikutip Alumniipb pada laman Kompas, Kamis, (27/08/2015).

Di artikel ini akan kami membuat daftar (kurang lebih) 50 tanaman alami untuk pengobatan diabetes, baik yang sekedar menurunkan kadar gula darah, atau bahkan sampai memperbaiki pankreas sehingga bisa memperbaiki kinerja pankreas agar bisa kembali normal dan bisa sembuh total dari diabetes, walaupun memakan waktu yang agak lama (tahunan atau belasan tahun).

Artikel ini akan terus di update, jangan kecewa bila Anda baru menemukan beberapa tanaman saja karena 50 tanaman tersebut akan dimasukkan satu-persatu ke artikel ini. 
50 Tanaman Herbal untuk Diabetes (Kencing Manis)
Sebenarnya ada sangat banyak tanaman herbal yang berkhasiat untuk menurunkan gula darah bahkan juga memperbaiki sel beta pankreas yang rusak. Sebagian orang hanya menggunakannya sebagai alternatif penyembuhan penyakit diabetes mellitus atau menurunkan kadar gula darah dengan cepat. Atau juga yang seumur hidupnya berobat dengan herbal, murni obat herbal diabetes tanpa obat dokter karena negara kita terkenal dengan pengobatan tradisional yang terkenal turun-temurun. Kami tidak membatasinya hanya 50, mungkin kedepannya angka ini akan bertambah.
Apa saja tanaman penurun gula darah tersebut? Berikut ini adalah 50 jenis tanaman herbal untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
  1. Daun Yakon Obat Herbal Diabetes

    Menurut Dr. Sri Widowati (peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor), Daun Yakon mengandung, bahkan kaya dengan insulin yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan tetapi dapat difermentasi oleh usus besar.
    Pakar penelitian Yakon, Michael Hermann dari Research Project leader of the Andean roots and tubers, mengungkapkan Yakon sendiri kandungan fruktosanya 35% free dan 25% terikat. Sehingga karbohidrat tetap didapat meskipun konsentrasi gula darah rendah. Keadaan inilah yang mencegah penderita diabetes dari hiperglikemia (over-aktivitas) dan karenanya dengan konsumsi Yakon tak mungkin meningkatkan kadar gula dalam darah.
    Daun yakon terkenal juga sebagai daun insulin (seperti halnya daun paitan), tapi seringkali disamakan dengan daun paitan, padahal keduanya berbeda.
    Tanaman yakon memiliki umbi, air rebusan daun yakon tidak terlalu pahit seperti paitan, tapi kedua-duanya disebut daun insulin karena bekerja cepat untuk menurunkan kadar gula darah.
    Ciri daun yakon yacon insulin
    Gambar daun yakon yacon insulin
    Kami membantu menyediakan daun yakon karena tanaman ini masih jarang ditemukan di Indonesia. Daun paitan yang juga disebut daun insulin banyak di Indonesia, dan seringkali dianggap daun yakon, padahal berbeda.
    perbedaan daun insulin yakon dan paitan
    perbedaan daun insulin yakon dan paitan
    Beli Daun Yakon Bubuk di sini Beli Daun Yakon
    Beli Daun Yakon + Meniran + Jahe (Teh Insulin Plus) di sini Teh Insulin Plus
    Beli Daun Yakon + Meniran + Sambiloto (Kapsul Yakon Plus) di sini
    Mana yang lebih cepat? Kapsul sangat baik karena mengandung kombinasi sambiloto yang bersinergi dengan daun yakon dalam menurunkan kadar gula, selanjutnya bisa mengkonsumsi daun bubuk nya saja.
    Teh Insulin Plus sangat baik jika penderita saat ini punya gula + luka basah yang tidak kunjung kering, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi tubuhnya dari infeksi.
    Daun yakon bubuk nya bisa untuk terapi rutin setiap hari 2 x 1 sendok teh sehari.
  2. Brotowali Obat Diabetes Alami


    Efek Farmakologi
    Analgesik (menghilangkan rasa sakit), anti piretik (menurunkan panas)
    Cara Penggunaan Brotowali untuk Diabetes:
    6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong-potong. Tambahkan sepertiga genggam daun sambiloto dan sepertiga daun kumis kucing. Rebus dengan tiga gelas sampai menjadi dua gelas. Diminum setelah makan.
    Kenapa brotowali bisa jadi obat diabetes alami? Batang brotowali mempunyai rasa yang sangat pahit bersifat menyejukkan, dan dari hasil penelitian secara invitro bahwa air ekstrak batang brotowali memiliki efek hipoglikemik, yaitu menurunkan gula darah. Hasil penurunan gula darah yang nyata mulai terlihat sekitar 2-3 jam setelah pemberian ekstrak air batang brotowali.
    Maka itu banyak obat-obat herbal diabetes yang menggunakan ekstrak batang brotowali sebagai komposisi obat herbal.
  3. Lidah Buaya sebagai Obat Diabetes


    Lidah buaya memiliki manfaat sebagai ramuan herbal untuk mengatasi penyakit wasir, sebagai penghilang noda bekas jerawat, bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan (campuran es dan makanan lainnya), dan ternyata manfaat lidah buaya tidak berhenti sampai di situ. Lidah buaya juga sangat efektif untuk menurunkan gula darah atau penyembuhannya. Dan fungsi utamanya adalah sebagai Antiradang atau Pencahar
    Cara Penggunaan
    1 lembar lidah buaya dicuci bersih, buang durinya kemudian dipotong-potong. Rebus lidah buaya dengan tiga gelas air sampai menjadi satu setengah gelas. Minum 3×1,5 gelas setiap habis makan.
  4. Mahkotadewa untuk obat diabetes

    Efek Farmakologi
    Antiradang, obat disentri dan obat sakit kulit dan eksim. Adapaun cara membuat ramuan herbal penurun gula darah dari tanaman mahkota dewa, adalah sangat mudah dan anda bisa membuatnya sendiri di rumah.
    Siapkan lima hingga tujuh iris buah mahkotadewa lalu seduh dengan satu gelas air panas (200 cc). Tutup dan biarkan sebentar agar melarut dulu. Setelah itu minum secukupnya.
  5. Mengkudu Obat Diabetes Herbal

    Mengkudu, mungkin anda masih ingat, bahwa buah mengkudu adalah salah satu alternatif untuk menyembuhkan penyakit darah tinggi atau hipertensi, dan ternyata bukan hanya itu. Mengkudu adalah buah yang termasuk ke dalam salah satu jenis tanaman herbal untuk menurunkan gula darah. Karena mengkudu dapat memperbaiki sel beta pankreas dan reseptor insulin yang tidak berfungsi dengan baik.
    Cara Penggunaan
    Ambil dua buah mengkudu masak. Parut dan tambahkan sedikit air kapur. Aduk sampai merata. Peras dengan sepotong kain lalu diminum.
  6. Pare Obat Diabetes

    Pare, adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki rasa yang khas, ya rasa pahit adalah salah satu sifat yang dimiliki pare. Selain digunakan sebagai bahan-bahan masakan, pare ternyata memiliki manfaat untuk menurunkan kadar gula darah. Fakta ilmiahnya, pare memiliki kandungan zat yang berperan aktif sebagai penurun gula darah dalam tubuh, diantaranya adalah sebagai Antiradang, sifatnya dingin. Charantin dan polypeptide-P di dalam pare merangsang sel beta pankreas untuk mengeluarkan insulin.
    Cara Penggunaan
    Ambil 200 gram buah pare segar. Potong-potong lalu buah tersebut bisa dijus atau direbus. Kemudian airnya diminum.
  7. Teh Hijau

    Teh Hijau adalah bahan dasar minuman yang telah dikenal manfaatnya untuk merawat kecantikan, dan bukan hanya itu, ternyata teh hijau juga memiliki manfaat lain yang tidak kalah luar biasanya, yiatu dapat menurunkan kadar gula darah atau sebagai penyembuh penyakit diabetes mellitus.
    Polifenol di dalam teh meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Efek teh hijau terhadap insulin ini pernah diteliti oleh Hiroshi Tsuneki dkk dan diterbitkan dalam jurnal BMC Pharmacology tahun 2004.Sehingga dengan mengkonsumsi teh hijau secara rutin, maka kadar gula yang tinggi dalam tubuh akan mulai stabil, karena kandungan dalam teh hijau tersebut mampu memperbaiki fungsi pankreas untuk dapat memproduksi insulin guna menstabilkan gula darah yang berlebihan tersebut.
  8. Daun Pletekan / Ceplikan / Kencana Ungu Obat Diabetes

    Tanaman ini terbukti secara ilmiah menurunkan gula darah.
    Alat dan bahan
    1. Wadah untuk merebus daun sebaiknya terbuat dari kaca / keramik / tanah liat / stainless steel
    2. Air putih bersih (bisa air matang ataupun air mentah).
    3. Daun Pletekan secukupnya, kira-kira menutupi permukaan wadah.
    Cara membuat
    1. Cuci bersih daun pletekan yang sudah dicabuti dari batangnya
    2. Rebus daun pletekan dengan air sekitar 500ml sampai mendidih sampai tersisa 1/2 nya.
    3. Matikan api setelah air mendidih, dinginkan.
    4. Saring air rebusan.
    Minum air rebusan yang sudah disaring sebanyak 1 gelas setiap pagi dan sore hari.
    Sambil tetap memeriksa kembali gula darah nya 1-2 hari kemudian, jika sudah normal bisa berhenti konsumsi daun kencana ungu ini.
    Pada penderita diabetes dengan komplikasi gagal ginjal harus memperhatikan penggunaannya karena terbukti meningkatkan ureum dan kreatinin pada penderita diabetes (tidak berlaku pada penderita diabetes tanpa gagal ginjal)
    Organ ginjal tikus DM mengalami kerusakan tubulus secara bermakna.
    Kesimpulan : EADC meningkatkan ureum dan kreatinin serum secara signifikan dan menimbulkan efek samping terhadap fungsi dan morfologis ginjal tikus DM dengan penurunan fungsi ginjal, sehingga daun ceplikan bisa digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradional DM pada jalur non formal dengan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fungsi ginjal dan tetap memperhatikan pengaturan diet dan latihan jasmani secara teratur.
    Selengkapnya http://berkhasiat.web.id/1758-tanaman-kencana-ungu-pletekan-obat-herbal-diabetes/
  9. VCO (Virgin Coconut Oil) untuk Diabetes


    Beberapa penelitian telah mengungkap bahwa konsumsi minyak kelapa murni (VCO, bukan minyak kelapa biasa/minyak goreng) dapat membantu pengobatan diabetes mellitus. Hal ini disebabkan VCO mengandung asam lemak jenuh rantai sedang (medium chain fatty acids atau MCFA) yang tinggi, terutama asam laurat dengan kandungan antara 43—53% dari total asam lemak. Keberadaan MCFA ini memiliki peran ganda, yaitu dapat menginduksi sekresi insulin dan memperbaiki fungsi insulin.
    Proses ekstraksi VCO sedikit berbeda dengan minyak goreng yang biasa kita gunakan sehari-hari, karena minyak VCO diekstraksi dari santan kelapa yang segar dan melewati beberapa tahap, yaitu proses fermentasi, churning (pemisahan secara sentrifugal), pendinginan, dan pemberian aksi enzim untuk menghasilkan pemisahan minyak dari air atau pelembap.
    Resep VCO untuk Diabetes, klik http://berkhasiat.web.id/1695-vco-untuk-menurunkan-gula-darah-dan-menyembuhkan-diabetes/
  10. Air Tebu untuk Obat Diabetes


    Air perasan tebu memiliki efek anti diabetic. “Bila diminum ia mampu mengatasi diabetes”. Air tebu mengandung sakaran, senyawa anti diabetik.
    Sayangnya dalam pengolahan menjadi gula pasir, senyawa itu hilang saat proses pemanasan. Yang bertahan justru sakarosa, senyawa pencetus diabetes.
    Menurut subianto (2011) manfaat air tebu yang dikutipnya dari Majalah TRUBUS 422, JANUARI 2005. Resep air tebu untuk mengobati diabetes:
    – Belum kami temukan resep nya secara ilmiah. Biasanya digunakan masyarakat secara pribadi tanpa resep tertentu.
  11. Biji alpukat sebagai obat diabetes


    Alpukat memiliki unsur asam lemak tak jenuh sebagaimana juga pada buah zaitun, dan minyak zaitun. Dan Alppukan terbukti mampu menurunkan risiko sindrom metabolik, termasuk diabetes karena kandungan asam lemaknya. Asam lemak tak jenuh merupakan komponen penting dari mengelola kadar gula darah.
    Cara membuat minuman sari biji alpokat sbb:
    – Biji buah alpukat secukupnya (1 buah saja)
    – 2 gelas air
    – Ambil biji alpukat dan panggang di atas ap kurang lrbih 5 menit lalu biji alpokat menjadi tidak keras i, Setelah itu potong kecil-kecil
    – Kemudian rebus sampai airnya menjadi berwarna coklat
    – Setelah dingin, saring dan minum
    – Lakukan secara rutin sampai kesembuhan mulai dirasakan
    Demikian dari pengalaman seorang diabetesi yang melakukan terapi dengan biji alpukat dari 
  12. Bawang dayak/berlian obat diabetes

    Sebagaimana dikutip dari Majalah Trubus:
    – Senyawa aktif bawang dayak yang paling berperan dalam menurunkan kadar gula darah adalah eleutherinosideA
    – Rifwan Sutan Raja Bungsu di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kadar gula darahnya turun dari 394 mg/dl menjadi 234 mg/dl setelah mengonsumsi kapsul bawang berlian selama 8 bulan
    – Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Prof Dr dr Nyoman Kertia SpPD KR, saat ini 90% pasien diabetes mellitus umumnya datang ketika sudah ada komplikasi. Mereka tidak melakukan pemeriksaan sehingga tidak tahu kalau gula darahnya tinggi
    – Beberapa produk berbahan bawang dayak di pasaran, permintaannya terus meningkat
    – Pola makan porsi sedikit tapi sering meningkatkan metabolisme tubuh sehingga tubuh langsung membakar setiap kalori yang masuk
    – Dokter Arijanto Jonosewojo SpPD FINASIM, “Apabila diabetes mellitus yang dialami pasien masih stadium awal, penggunaan herbal cukup efektif, tapi harus diimbangi pola hidup sehat. Herbal itu sebagai komplementer.”
  13. Biji mahoni obat diabetes

  14. Biji rambutan obat diabetes

  15. Daun afrika obat diabetes

  16. Daun binahong untuk diabetes

  17. Daun bungur obat diabetes

  18. Daun ciplukan obat diabetes

  19. Daun jambu obat diabetes

  20. Daun kelor obat diabetes

  21. Daun kemangi obat diabetes

  22. Daun mangga obat diabetes

  23. Daun mengkudu obat diabetes

  24. Daun murbei sebagai obat diabetes

  25. Daun pepaya obat diabetes

  26. Daun salam obat diabetes

  27. Daun sambiloto obat diabetes

  28. Daun sirih merah obat diabetes

  29. Daun sirsak obat diabetes

  30. Daun sukun obat diabetes

  31. Daun talok/kersen obat diabetes

  32. Jambu biji obat diabetes

  33. Kayu manis obat diabetes


    Kayu manis memiliki manfaat yang signifikan bagi orang-orang dengan diabetes tipe 2 untuk membantu tubuh mereka merespon insulin, sehingga menormalkan kadar gula darah. Senyawa tertentu dalam kayu manis merangsang reseptor insulin dan menghambat enzim yang menginaktivasi mereka, meningkatkan kemampuan sel untuk menggunakan glukosa.Secara teratur mengkonsumsi kurang dari satu-setengah sendok teh per hari menurunkan kadar gula darah pada individu dengan diabetes tipe 2. Sangat mudah untuk memasukkan ke dalam asupan harian. Cukup taburkan pada oatmeal atau sereal, atau tambahkan sejumput kecil untuk teh atau kopi.
  34. Ketan hitam obat diabetes

  35. Sarang semut Papua sebagai obat herbal diabetes

  36. Sawo obat diabetes

  37. Daun sendok obat diabetes

  38. tapak liman untuk diabetes

  39. Duwet obat kencing manis

  40. Pegagan untuk diabetes

  41. Daun anting-anting untuk diabetes

  42. lamtoro untuk diabetes

  43. Bawang putih obat diabetes

  44. Bawang merah untuk obat diabetes

    Apakah bawang merah bisa digunakan untuk mengobati penyakit kencing manis?
    Bawang mengandung quercetin, zat yang membantu mengurangi gula darah. Bawang juga bekerja memperkuat kapiler tipis. Dengan demikian, ia mencegah retinopati yang menyertai diabetes pada stadium akhir.
    Bawang juga mengandung glukonin yang memiliki kemampuan sama dengan insulin dalam mengatur penyimpanan gula dalam tubuh dan penggunaannya. Bawang dapat dimasak hingga menjadi seperti gel, kemudian saring dan makanlah sup tersebut. Selain itu, dapat juga menggunakan minyak bawang, dengan menambahkan sedikit minyak bawang pada minuman kelabat. Minumlah di pagi hari, pada saat perut kosong.
Selain dengan menggunakan ramuan herbal yang telah disebutkan di atas sebagai penyembuh diabetes mellitus atau penurun kadar gula darah, ada juga beberapa metode penyembuhan secara tradisional dari bahan alami, ekstrak teripang laut.
Demikianlah informasi 50 Tanaman Herbal untuk Diabetes (Kencing Manis) untuk menurunkan gula darah secara alami.
Jalani gaya hidup dan pola makan yang sehat, agar penyakit gula darah bisa diatasi dengan cepat. Segera atasi penyakit gula darah yang anda keluhkan dengan tanaman herbal untuk menurunkan gula darah yang telah disediakan alam sekitar kita.

Diagnosis Diabetes Tipe 1

Diagnosis Diabetes Tipe 1

Diagnosis diabetes sejak dini sangatlah penting agar pengobatan bisa segera dilakukan. Jika mengalami gejala diabetes, Anda dianjurkan untuk secepatnya berkonsultasi pada dokter.

Tes Urine dan Glukosa Darah untuk Menentukan Kandungan Glukosa

Dokter biasa akan meminta Anda untuk menjalani tes urine dan tes darah. Sampel urine akan dites untuk memeriksa kandungan glukosanya. Pada kondisi normal, urine tidak mengandung glukosa. Namun, zat tersebut akan menumpuk dan mengalir ke ginjal serta urine, jika Anda menderita diabetes. Dokter juga biasanya akan memeriksa apakah ada kandungan keton (senyawa yang mengindikasikan diabetes tipe 1 yang sudah berkomplikasi) dalam urine Anda.Apabila terdapat glukosa dalam urine, Anda biasanya akan dianjurkan untuk menjalani tes darah guna memastikan diagnosis. Sampel darah Anda umumnya diambil sebanyak dua kali, yaitu glukosa puasa dan dua jam setelah makan.
Sampel darah untuk tes glukosa puasa akan dilakukan pada pagi hari setelah Anda berpuasa selama 8 hingga 12 jam. Anda kemudian akan diberikan segelas minuman yang mengandung kadar gula yang telah ditentukan.
Tepat dua jam setelahnya, sampel darah Anda akan kembali diambil untuk tes glukosa guna mengevaluasi aktivitas insulin dalam tubuh Anda.

Tes HbA1c

Hasil pemeriksaan ini akan menunjukkan kadar gula rata-rata dalam darah pasien selama periode 2 hingga 3 bulan terakhir. Tingkat HbA1c dengan angka 6,5% atau lebih akan menandakan pasien mengidap diabetes. Tes ini juga dapat digunakan sebagai pemeriksaan awal  untuk orang yang berisiko mengidap diabetes.

Tes Autoantibodi

Prosedur ini dapat digunakan untuk membedakan diabetes tipe 1 dan 2 sebelum pasien mengalami hiperglikemia.

Diagnosis Diabetes Tipe 2

Diagnosis Diabetes Tipe 2

Diagnosis sejak dini sangat penting agar diabetes dapat ditangani secepatnya. Jika Anda mengalami gejala diabetes, Anda sebaiknya segera mengkonsultasikannya kepada dokter. Sejumlah pemeriksaan yang umumnya akan dianjurkan adalah sebagai berikut:

Tes HbA1c

Pemeriksaan ini akan menunjukkan kadar gula rata-rata dalam darah pasien selama periode 2-3 bulan terakhir. Tingkat HbA1c dengan angka 6,5% atau lebih akan menandakan pasien mengidap diabetes tipe 2. Tes ini juga dapat digunakan sebagai pemeriksaan awal  untuk orang yang berisiko mengidap diabetes.

Tes Toleransi Glukosa Oral

Tes ini berfungsi untuk mengevaluasi aktivitas insulin dalam tubuh. Sampel darah pasien diambil sebanyak dua kali untuk pemeriksaan glukosa puasa dan dua jam setelah makan.Tes glukosa puasa akan dilakukan pada pagi hari setelah Anda berpuasa selama 8 jam, hanya air putih yang tetap diperbolehkan minum. Anda juga dianjurkan untuk tidak meminum obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi hasil tes. Sampel darah akan diambil menjelang akhir fase berpuasa.
Kemudian, Anda akan diminta untuk minum sirup yang mengandung 75 gram glukosa (gula). Tepat dua jam setelahnya, sampel darah Anda akan kembali diambil untuk tes glukosa guna mengevaluasi aktivitas insulin dalam tubuh.

Cara Mengetahui Hasil Tes Anda

Kadar gula Anda yang diketahui dari hasil tes toleransi glukosa oral akan menentukan apakah Anda menderita gangguan toleransi glukosa atau diabetes.Milligrams/deciliter atau biasa disingkat mg/dL adalah satuan untuk kadar gula darah yang digunakan secara umum di Indonesia. Takaran gula darah yang normal adalah:
  • 80-100 mg/dL sebelum makan.
  • 80-144 mg/dL sesudah makan (diperiksa tepat dua jam setelah makan).
Sementara takaran gula darah penderita gangguan toleransi glukosa adalah:
  • 108-126 mg/dL sebelum makan.
  • 142-198 mg/dL sesudah makan (diperiksa tepat dua jam setelah makan).
Perubahan gaya hidup akan dianjurkan jika hasil tes menunjukkan Anda menderita gangguan toleransi glukosa. Dokter juga mungkin akan memberikan obat untuk menurunkan kadar gula darah Anda.Sedangkan takaran gula darah bagi penderita diabetes adalah:
  • Lebih dari 126 mg/dL sebelum makan.
  • Lebih dari 198 mg/dL sesudah makan (diperiksa tepat dua jam setelah makan).
Jika hasil tes menunjukkan Anda menderita diabetes, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan dan menjaga keseimbangan kadar gula darah Anda.

Pengobatan Diabetes Tipe 2


Meski diabetes tidak bisa disembuhkan, pendeteksian sejak dini memungkinkan kadar gula darah penderita diabetes bisa dikendalikan. Tujuan pengobatan diabetes adalah untuk memertahankan keseimbangan kadar gula darah dan meminimalisasi risiko komplikasi. Berikut penjelasan mendetail mengenai penanganan diabetes yang umumnya dianjurkan.

Memulai Gaya Hidup yang Sehat

Ini merupakan penanganan awal bagi penderita diabetes tipe 2 sekaligus membantu proses pengobatan dan mencegah komplikasi. Langkah-langkah sederhana tersebut dapat berupa:
  • Menerapkan pola makan yang sehat, misalnya meningkatkan konsumsi makanan kaya serat, menghindari makanan berlemak atau berkadar gula tinggi.
  • Teratur berolahraga, setidaknya selama 2,5 jam dalam seminggu.
  • Menurunkan berat badan, khususnya bagi yang mengalami kegemukan atau obesitas (indeks berat badan 30 atau lebih).
  • Berhenti merokok karena dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada pengidap diabetes.
  • Membatasi atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Kandungan alkohol dalam minuman keras dapat mempertinggi risiko hiperglikemia dan hipoglikemia. Jangan mengonsumsi minuman beralkohol pada saat perut kosong.
  • Menjaga kondisi kaki. Borok pada kaki merupakan komplikasi yang umum dialami oleh penderita diabetes tipe 2. Karena itu, jagalah kondisi kaki Anda dan waspadai luka yang tidak kunjung sembuh.
  • Memeriksakan kondisi mata secara rutin. Frekuensi pemeriksaan mata rutin yang dianjurkan adalah sekali setiap 2 tahun.
Obat-obatan yang Tepat untuk Mengatasi Diabetes Tipe 2Keseimbangan kadar gula darah pada diabetes terkadang tidak bisa terjaga dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan olahraga teratur. Anda juga mungkin membutuhkan obat-obatan untuk menanganinya.
Ada beberapa jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang dapat digunakan untuk diabetes tipe 2. Anda juga mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula darah Anda.
Metformin untuk mengurangi kadar gula darah
Metformin bekerja dengan mengurangi kadar gula yang disalurkan hati ke aliran darah dan membuat tubuh lebih responsif terhadap insulin. Ini obat pertama yang sering dianjurkan bagi penderita diabetes tipe 2.
Berbeda dengan obat-obat lain, metformin tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Karena itu obat ini biasanya diberikan untuk penderita yang mengalami kelebihan berat badan.
Tetapi metformin kadang-kadang dapat menyebabkan efek samping yang ringan, misalnya mual dan diare. Dokter juga tidak menganjurkan obat ini untuk penderita diabetes yang mengalami masalah ginjal.
Sulfonilurea untuk meningkatkan produksi insulin dalam pankreas
Sulfonilurea berfungsi meningkatkan produksi insulin dalam pankreas. Penderita diabetes yang tidak dapat meminum metformin atau tidak kelebihan berat badan mungkin akan diberikan obat ini. Jika metformin kurang efektif untuk mengendalikan kadar gula darah Anda, dokter mungkin akan mengombinasikannya dengan sulfonilurea. Contoh-contoh obat ini adalah glimepiride, glibenclamide, glipizide, gliclazide, dan gliquidone.
sulfonilurea akan meningkatkan kadar insulin dalam tubuh sehingga dapat mempertinggi risiko hipoglikemia jika ada kesalahan dalam penggunaannya. Obat ini juga memiliki efek samping seperti kenaikan berat badan, mual, muntah, serta diare.
Pioglitazone sebagai pemicu insulin
Pioglitazone biasanya dikombinasikan dengan metformin, sulfonilurea, atau keduanya. Obat ini akan memicu sel-sel tubuh agar lebih sensitif terhadap insulin, sehingga lebih banyak glukosa yang dipindahkan dari dalam darah.
Obat ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan pembengkakan pada pergelangan kaki. Anda tidak dianjurkan untuk meminum pioglitazone jika pernah mengalami gagal jantung atau berisiko mengalami patah tulang.
Gliptin (penghambat DPP-4 ) sebagai pencegah pemecahan GLP-1
Gliptin atau penghambat DPP-4 mencegah pemecahan hormon GLP-1 (glucagon-like peptide-1). GLP-1 adalah hormon yang berperan dalam produksi insulin saat kadar gula darah tinggi. Dengan demikian, gliptin membantu menaikkan tingkat insulin saat kadar gula naik.
Gliptin (misalnya, linagliptin, saxagliptin, sitagliptin, dan vildagliptin) dapat menghambat peningkatan kadar gula darah tinggi tanpa menyebabkan hipoglikemia. Obat ini tidak menyebabkan kenaikan berat badan dan biasanya diberikan jika penderita tidak bisa meminum sulfonilurea atau glitazone, atau dikombinasikan dengan keduanya.
Penghambat SGLT-2 yang berdampak pada urine
Penghambat SGLT-2 akan meningkatkan kadar gula yang dikeluarkan melalui urine. Namun, obat ini meningkatkan risiko infeksi pada saluran kemih dan kelamin bagi pengidap diabetes.
Obat ini dianjurkan apabila metformin dan DPP-4 tidak cocok digunakan oleh pengidap. Contoh penghambat SGLT-2 meliputi dapagliflozin, canagliflozin, dan empagliflozin.
Agonis GLP-1 sebagai pemicu insulin tanpa risiko hipoglikemia
Agonis GLP-1 memiliki kinerja yang mirip hormon GLP-1 alami. Obat ini diberikan melalui suntikan untuk merangsang produksi insulin saat kadar gula darah tinggi tanpa memicu risiko hipoglikemia.
Acarbose untuk memperlambat pencernaan karbohidrat
Acarbose akan memperlambat proses pencernaan karbohidrat menjadi gula. Obat ini mencegah peningkatan kadar gula darah yang terlalu cepat setelah penderita diabetes makan.
Obat ini dapat menyebabkan efek samping diare serta perut kembung. Acarbose juga jarang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2, kecuali jika penderita tidak cocok meminum obat lain.
Nateglinide dan repaglinide untuk melepas insulin ke aliran darah
Kedua obat ini akan merangsang pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin ke aliran darah. Fungsi nateglinide dan repaglinide tidak dapat bertahan lama, tapi efektif saat diminum sebelum makan. Meski jarang digunakan, keduanya dianjurkan apabila penderita memiliki jadwal makan pada jam-jam yang tidak biasa.
Semua obat tetap memiliki efek samping, termasuk nateglinide dan repaglinide . Efek samping dari kedua obat ini adalah hipoglikemia dan kenaikan berat badan.
Terapi Insulin Sebagai Pendamping Obat-obatan Lain
Obat-obatan dalam bentuk tablet mungkin akan kurang efektif untuk mengobati diabetes, sehingga Anda membutuhkan terapi insulin. Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini dapat diberikan untuk menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-obatan di atas.
Obat-Obatan Lain yang Umumnya Dibutuhkan Penderita Diabetes Tipe 2
Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi (penyakit jantungstroke, atau penyakit ginjal). Dokter biasanya akan menyarankan obat-obat berikut ini untuk mengurangi risiko komplikasi:
  • Statin (misalnya, simvastatin) untuk mengurangi kadar kolesterol tinggi.
  • Obat penurun hipertensi.
  • Obat-obatan ACE Inhibitor, seperti lisinopril, enalapril, atau ramipril, apabila ada indikasi penyakit ginjal diabetik. Perkembangan penyakit yang ditandai dengan adanya protein albumin dalam urine ini dapat disembuhkan jika segera ditangani.
Pemantauan Kadar Gula Darah Risiko hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah) umumnya menyertai penderita diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin atau tablet tertentu dalam pengendalian kadar gula darah mereka. Gejala hipoglikemia ringan meliputi lemas, gemetaran, dan lapar.
Penanganan awal untuk penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia adalah dengan mengonsumsi sumber karbohidrat (minuman bergula atau tablet glukosa) yang dapat diserap dengan cepat. Setelah itu, penderita boleh mengonsumsi sumber karbohidrat yang dapat bertahan lebih lama seperti sepotong wafer, sepotong roti isi, atau mengonsumsi buah.
Langkah-langkah di atas umumnya dapat meningkatkan kadar gula darah agar kembali normal. Tetapi proses ini bisa membutuhkan waktu beberapa jam.
Hipoglikemia berat akan mengakibatkan penderita diabetes merasa linglung, mengantuk, bahkan kehilangan kesadaran. Ketika mengalami kondisi ini, penderita diabetes harus segera diberi suntikan glukagon (hormon yang dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat) langsung pada otot atau vena.

Buah Untuk Penderita Diabetes Yang Aman

Buah Untuk Penderita Diabetes Yang Aman Diabetes merupakan sebuah penyakit metabolik, dimana penderitanya memiliki kadar gula yang...